Magoroku Kai

It's about life and related things..

Wednesday, January 31, 2007

Good Man and Bad Man

Sejak kemarin internet di rumah gak jalan. Sebagai pengguna internet yg cukup aktif, aku segera komplain. Trus dapet follow up hari ini krn kemarin libur. Sore ini teknisi datang ke apartemen. Nah, mobil kantor sibuk mengantar beberapa teman, akhirnya aku jadi telat sampai rumah. Teknisi pun sudah pulang ke rumahnya.

Aku komplain, krn aku sudah izin kantor padahal susah banget minta izin bos untuk pulang lebih awal. Walhasil mereka kembali lagi ke rumah. Singkat cerita problem fixed.

Karena mereka bekerja extra hours, aku mengucapkan terima kasih, sambil menyelipkan tips. Ternyata responnya cukup mengejutkan. Dia menolak sambil berkata "gak usah pak!". Wah hebat nih orang Pakistan. Padahal aku ngasih tips itu kan halal2 aja, bukan kategori nyogok. Tapi mreka sepertinya tulus bahwa itu adalah kerjaan mereka dan mereka gak tips. Hehe.. mulia sekali hati mas-mas itu. Semoga Allah memudahkan segala pekerjaannya dan melapangkan rezekinya.

--
Di sore yang sama, ba'da Shalat Maghrib aku bergegas ke Restoran China. Hari ini ulang tahun George (Orang Filipina). Jadi dia mentraktir makan di Dumpling. Hehe.. aneh juga ya, namanya. Anyway, singkat cerita lagi.. setelah acara makan malam kita pulang. George dan Ren akan kembali ke Guest house-nya Ren untuk maen ping pong, sedang aku kembali ke rumah untuk nulis blog ini :p

Nah, dalam perjalanan pulang. Di sebuah tikungan, tiba2 sebuah motor berhenti agak mendadak. Bruuk.. jelas aja mobil kita nabrak si motor, gak kencang sih, tapi tetap aja nyenggol. Ternyata penumpangnya adalah dua orang polisi. Satu orang polisi membawa senjata jenis AK. Mreka marah2 dan nyuruh si sopir keluar. Trus mreka maksa ke kantor polisi. Sopir kita komplain (brani juga nih sopir). Aku sempat agak ketar-ketir juga dgn polisi yg bawa AK. Abis terbiasa dgn polisi Jakarta yg suka blagu dan suka malak. Nah, setelah berdebat panjang kita gak jadi ke kantor polisi. Akhirnya sopir kita nganterin pulang.

Di perjalanan pulang, sopir kita cerita. Tadi itu, si polisi berhenti mendadak untuk nyari2 duit. Karena kita baru dari restoran China yang biasanya banyak orang minum2 di situ (di Pakistan, minum alkohol terlarang untuk Pakistani, foreigner gpp). Jadi, si polisi ngikutin terus nyetopin mangsanya. Krn kita semua foreigner, hatta kita minum pun harusnya gak masalah. Apalagi malem itu kita cuma minum teh, bukan minum alkohol :p. Dan ujung2nya dia minta duit 200 rupee (30rb) ke supir. Kurang ajar, kasihan si sopir karena si polisi ngambil paksa duitnya 100 rupee. Padahal gaji sopir itu gak banyak, cuma 600rb perbulan. Kasihan, aku ganti duitnya. Ya.. pengalaman deh. Ternyata banyak bajingan juga di Pakistan.

--

Emm, jadi pengen nulis juga pengalaman naik taksi di Islamabad. Klo mo naik taksi, pastikan untuk menanyakan harga sebelum naik. Sopir taksi kebanyakan berpenghasilan rendah, sehingga mereka suka ngemplang. Suatu saat, aku naik taksi yang sopirnya cukup ngemplang. Kebetulan yg nyetop itu temenku. Dan aku pikir dia udah nawar. Begitu turun, si sopir taksi minta 4 kali harga normal. Aku sempat marah dan emosi. Gila banget sih, sampai 4 kali harga normal! Tapi begitulah, jadi selalu pastikan untuk tanya harga sebelum naik. Well, pengalaman buat orang Jakarta yg taksi kebanyakannya pakai argo.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home