Membaca Qur'an
Aku merasa iri sekali dengan amalan seseorang. Ia biasa membaca Qur'an 1/2-1 juz perhari. Subhanallah, ternyata masih banyak orang-orang shalih(ah) yang mewarnai hidupnya dengan Qur'an.
Aku jadi ingat waktu mengantar seorang senior untuk menikah dengan seorang gadis di pelosok pinggiran Kota Kudus. Agak heran, kenapa harus jauh2 sih mencari seorang wanita.. Apakah sedikit wanita yang bisa dinikahi di Jabotabek ini? Ternyata memang langka, karena dia bukan mencari seorang gadis yang cantik fisik atau berbagai kriteria lain diinginkan oleh kebanyakan orang. Tapi dia menginginkan seorang wanita yang hafidzah, agar keluarganya hidup di bawah naungan Al Qur'an. (Subhanallah.. semoga Allah memberkahi keluarga antum akhi...)
Kutipan ini aku ambil dari situsnya Uni:
Abu Musa al Asy'ari meriwayatkan sabda Rasulullah Saw. "Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Qur'an seperti buah Utrujjah, baunya harum dan rasanya enak. Sedang orang mukmin yang tak suka membaca Al Qur'an bagaikan buah Tamr, tak ada baunya dan rasanya manis…." (HR. Bukhari Muslim)
--
Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat Rasulullah yang bernama Ibnu Mas'ud r.a. meminta nasehat, katanya: " Wahai Ibnu Mas'ud, berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah dan fikiranku kusut; makan tak enak, tidur tak nyenyak."
Maka Ibnu Mas'ud menasehatinya, katanya:" Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ketempat orang membaca Al Quran, engkau baca Al Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya; atau engkau pergi ke pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau berkhalwat menyembah Allah, umpama di waktu tengah malam buta, di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, engkau minta kepada Allah, agar diberi-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu."
Setelah orang itu kembali kerumahnya, diamalkannyalah nasihat Ibnu Mas'ud r.a. itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian diambilnya Al Quran, terus dia baca dengan hati yang khusyu. Selesai membaca Al Quran, berubahlah kembali jiwanya, menjadi jiwa yang aman dan tenteram, fikirannya tenang, kegelisahannya hilang sama sekali.
(Dikutip dari situs Daarut Tauhid)
--
Nabi Muhammad SAW adalah rasul yang paling utama dari seluruh nabi dan rasul. Kita tentu takjub dengan berbagai mukjizat yang telah diberikan oleh Allah kepada rasul2 terdahulu. Tapi mungkin kita perlu merenungi, kenapa Rasulullah mendapat mukjizat Al Qur'an? yang seharusnya lebih luar biasa dibanding mukjizat para nabi dan rasul terdahulu..
Dari yang aku baca, berikut ini beberapa fungsi Al Qur'an:
1. Al Huda (Petunjuk)
2. Asy Syifa (Obat)
3. Al Imam (Pemimpin)
4. An Nuur (Cahaya)
5. Al Bayyinat (Penerang)
6. Ar Rahmah (Kasih sayang Allah)
7. Adz Dzikru (Pengingat)
8. Argumentasi (Hujjah)
Jadi teringat masa kecil dulu, saat belajar mengaji dulu.. aku dan teman-teman sering membaca doa:
"Allahummarhamni bil Qur'an, Waj'alahu lii imaama wa nuura wa huda wa rahmah. Allahmumma Dzakkirni minhuma nasiitu wa'alimni minhumaa jahiltu war'zuqni tilaawatahu anaa allaili wa anaa annahaar.."
(Doa ini biasanya dibaca kalau kita khatam qur'an, tapi sering juga dibaca sebagai doa/dzikr menjelang adzan.)
--
Karena kita seorang muslim, yang seharusnya berpanduan dengan Al Qur'an...
Kapan kah kita terakhir membaca Qur'an?
Kapan kah kita mengamalkannya?
Sudah berapa ayat Al Qur'an yg sudah tersimpan di dada, dan dibaca kala orang lain sedang lelap tidur? :)
Aku jadi ingat waktu mengantar seorang senior untuk menikah dengan seorang gadis di pelosok pinggiran Kota Kudus. Agak heran, kenapa harus jauh2 sih mencari seorang wanita.. Apakah sedikit wanita yang bisa dinikahi di Jabotabek ini? Ternyata memang langka, karena dia bukan mencari seorang gadis yang cantik fisik atau berbagai kriteria lain diinginkan oleh kebanyakan orang. Tapi dia menginginkan seorang wanita yang hafidzah, agar keluarganya hidup di bawah naungan Al Qur'an. (Subhanallah.. semoga Allah memberkahi keluarga antum akhi...)
Kutipan ini aku ambil dari situsnya Uni:
Abu Musa al Asy'ari meriwayatkan sabda Rasulullah Saw. "Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Qur'an seperti buah Utrujjah, baunya harum dan rasanya enak. Sedang orang mukmin yang tak suka membaca Al Qur'an bagaikan buah Tamr, tak ada baunya dan rasanya manis…." (HR. Bukhari Muslim)
--
Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat Rasulullah yang bernama Ibnu Mas'ud r.a. meminta nasehat, katanya: " Wahai Ibnu Mas'ud, berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah dan fikiranku kusut; makan tak enak, tidur tak nyenyak."
Maka Ibnu Mas'ud menasehatinya, katanya:" Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ketempat orang membaca Al Quran, engkau baca Al Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya; atau engkau pergi ke pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau berkhalwat menyembah Allah, umpama di waktu tengah malam buta, di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, engkau minta kepada Allah, agar diberi-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu."
Setelah orang itu kembali kerumahnya, diamalkannyalah nasihat Ibnu Mas'ud r.a. itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian diambilnya Al Quran, terus dia baca dengan hati yang khusyu. Selesai membaca Al Quran, berubahlah kembali jiwanya, menjadi jiwa yang aman dan tenteram, fikirannya tenang, kegelisahannya hilang sama sekali.
(Dikutip dari situs Daarut Tauhid)
--
Nabi Muhammad SAW adalah rasul yang paling utama dari seluruh nabi dan rasul. Kita tentu takjub dengan berbagai mukjizat yang telah diberikan oleh Allah kepada rasul2 terdahulu. Tapi mungkin kita perlu merenungi, kenapa Rasulullah mendapat mukjizat Al Qur'an? yang seharusnya lebih luar biasa dibanding mukjizat para nabi dan rasul terdahulu..
Dari yang aku baca, berikut ini beberapa fungsi Al Qur'an:
1. Al Huda (Petunjuk)
2. Asy Syifa (Obat)
3. Al Imam (Pemimpin)
4. An Nuur (Cahaya)
5. Al Bayyinat (Penerang)
6. Ar Rahmah (Kasih sayang Allah)
7. Adz Dzikru (Pengingat)
8. Argumentasi (Hujjah)
Jadi teringat masa kecil dulu, saat belajar mengaji dulu.. aku dan teman-teman sering membaca doa:
"Allahummarhamni bil Qur'an, Waj'alahu lii imaama wa nuura wa huda wa rahmah. Allahmumma Dzakkirni minhuma nasiitu wa'alimni minhumaa jahiltu war'zuqni tilaawatahu anaa allaili wa anaa annahaar.."
(Doa ini biasanya dibaca kalau kita khatam qur'an, tapi sering juga dibaca sebagai doa/dzikr menjelang adzan.)
--
Karena kita seorang muslim, yang seharusnya berpanduan dengan Al Qur'an...
Kapan kah kita terakhir membaca Qur'an?
Kapan kah kita mengamalkannya?
Sudah berapa ayat Al Qur'an yg sudah tersimpan di dada, dan dibaca kala orang lain sedang lelap tidur? :)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home